
Gibran Rakabuming Raka: Sosok di Balik Pengembangan Ekonomi Digital Solo
Dengan pesatnya pertumbuhan teknologi dan perpindahan masyarakat menuju masa society 5.0, pemimpin dan masyarakat tidak mampu meremehkan kenyataan bahwa pergantian teknologi sudah menjadi kapabilitas utama yang mengubah muka dunia. Dengan laju inovasi yang semakin cepat, pemimpin di beraneka sektor mesti aktif mengakomodasi pergantian selanjutnya untuk merawat relevansi dan kekuatan saing. Terlebih lagi, masyarakat secara keseluruhan termasuk terlibat didalam sistem adaptasi ini.
Jika masyarakat gagal menyerap kesempatan baru yang dihadirkan oleh teknologi, maka masyarakat dapat rentan pada kekacauan dan disfungsi struktur masyarakat. Oleh karena itu, peran para pemimpin diperlukan untuk memandu dan mengedukasi masyarakat.
Seperti apa yang disampaikan oleh Bennis (2013), kehadiran dan pemahaman mengenai dunia digital terlampau perlu bagi seorang pemimpin. Jika seorang pemimpin tidak punyai pemahaman yang memadai mengenai teknologi dan bagaimana menggunakannya, maka mereka dapat tertinggal jauh didalam perihal kepemimpinan.
Ini mengutamakan bahwa pemimpin yang tidak mengetahui dan tidak mampu beradaptasi pada dunia digital dapat ada masalah didalam memimpin dan mengambil ketetapan yang relevan didalam lingkungan yang semakin dipengaruhi oleh teknologi. Hal ini termasuk menjadi urgensi bagi Indonesia yang ikut mengalami pertumbuhan dari teknologi. Maka dari itu, perlu untuk punyai pemimpin yang mengetahui dapat teknologi dan menggunakannya di didalam kepemimpinannya.
Gibran Rakabuming Raka merupakan umpama nyata pemimpin yang melek teknologi dan sukses menggunakkan teknologi sebagai alat didalam mobilisasi kepemimpinannya, khusunya pada peningkatan sektor ekonomi. Dengan usianya yang terbilang muda, Gibran memimpin kota Solo sebagai wali kota bersama membawa inovasi digitalisasi di didalam kepemimpinannya.
Salah satu gebrakan digitalisasi yang diterapkan oleh Gibran pada kota Solo adalah program Solo Technopark yang berfokus pada pemakaian teknologi digital untuk membuahkan generasi muda yang menggunakan bakat dan juga minat slot gacor mereka untuk menciptakan inovasi dan bekerja serupa didalam pengembangan industri hiburan, khususnya didalam bidang game, dan juga generasi muda yang berorientasi wirausaha yang menjadi kunci pemulihan dan pertumbuhan ekonomi, termasuk didalam ranah ekonomi digital.
Robbins & Judge (2018) menyampaikan kepemimpinan adalah kapabilitas untuk mempengaruhi kelompok menuju pencapaian visi atau serangkaian tujuan. searah bersama pernyataan tersebut, Gibran sukses membawa dampak digitalisasi didalam inovasi yang diberikan kepada masyarakat kota Solo lewat lebih dari satu program yang dihadirkan, layaknya Solo Technopark, Solo Smart City, aplikasi Solo Destination, dan program Kota (Kolaborasi Nyata) yang menggandeng instansi besar layaknya Grab, Emtek dan Bukalapak.
Solo Smart City, yang digadang-gadang menjadi center ekonomi digital di Indonesia, sukses membawa rekor untuk transaksi digital terbanyak oleh Museum Rekor Indonesia (Muri) pada November 2021 lalu. Pencapaian ini merupakan hasil dari upaya Gibran untuk memajukan inovasi pembayaran non-tunai bersama menggunakkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di lebih dari satu pasar tradisional.
Diketahui sampai bulan Januari, terdapat 13 pasar tradisional di Solo yang sudah menggunakkan metode transaksi non tunai didalam pembayarannya. Angka ini dapat terus ditingkatkan sebagaimana obyek dari pemerintah kota Solo sendiri adalah bersama mengajak 44 pasar tradisional untuk menggunakkan metode transaksi non-tunai pada rentang tahun 2022.
Selain dari Solo Technopark yang difungsikan menjadi ruang publik untuk membina UMKM, dan Solo Smart City yang mengusahakan pada transaksi digital cashless, Gibran termasuk membawa inovasi pengembangan ekonomi digital yang berkolaborasi bersama 3 instansi digital Indonesia, yaitu Grab, Emtek dan Bukalapak pada program Kota Masa Depan atau Kolaborasi Nyata untuk Masa Depan. Program ini difokuskan kepada 1.500 pelaku UMKM yang belum tergabung di didalam ekosistem digital untuk mendapatkan pelatihan dan pendampingan didalam menggunakkan teknologi secara maksimal.
Peluncuran aplikasi Solo Destination pada tahun 2014 ikut menghiasi upaya kota Solo menuju kota digital. Aplikasi ini merupakan petunjuk destinasi wisata di Solo yang lantas dikembangkan oleh Gibran menjadi wadah pusat informasi bagi keperluan masyarakat Solo. Dari yang awalannya cuma memuat informasi seputar petunjuk wisata, sekarang fasilitas informasi harga pangan sampai petunjuk administrasi kependudukan dan perizinan melengkapi Solo Destination untuk memudahkan akses informasi masyarakat kota Solo.
Gebrakan yang dibawa oleh Gibran tunjukkan bahwa Gibran merupakan pemimpin yang tanggap pada pergantian dan mampu didalam menyaksikan dan juga menilai perubahan, lantas mengintegrasikan informasi selanjutnya menjadi ketetapan didalam mobilisasi programnya (Siagian et al., 2021). Hasilnya, pada tahun perdana Gibran menjabat, pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan sebesar 4,01% sehabis mengalami penurunan pada tahun 2020 sebanyak -1,74% akibat Covid-19.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) termasuk mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Solo terus mengalami peningkatan sampai menyentuh angka 6,25% pada tahun 2022, angka selanjutnya menjadi nilai tertinggi sepanjang 7 tahun terakhir. Melihat perihal tersebut, Gibran terbukti mampu membawa inovasi digitalisasi kepada kota Solo bersama mengembangkan ekonomi digital yang berfokus pada pertumbuhan UMKM.
Dengan kepemimpinan digitalnya, Gibran sukses menciptakan gebrakan yang signifikan didalam pertumbuhan ekonomi kota Solo. Melalui pemakaian teknologi dan inovasi digital, ia sudah mengubah paradigma pembangunan kota bersama menghadirkan beraneka solusi yang menggunakan platform digital.
Mulai dari pengembangan aplikasi untuk memudahkan akses informasi sampai membangun ekosistem startup dan industri kreatif, Gibran sudah sukses menggunakan potensi teknologi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan tingkatkan kekuatan saing kota Solo di masa digital.

Ekonomi Digital Diprediksi Fals PDB Indonesia sampai 155 Miliar Dollar AS pada 2025
Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi komputerisasi akan menembus ratusan miliar dollar pada 2025 mendatang. Diprediksi, ekonomi komputerisasi pada tahun tersebut menyumbang sampai 155 miliar dollar (USD) terhadap produk dalam negeri bruto (PDB) Indonesia. Diterangkan tersebut dikenalkan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sugeng, dikala kesibukan serah terima jabatan Kepala Bank Indonesia kawasan Jawa Tengah di Semarang, Jumat (15/3/2019). Ekonomi komputerisasi diproyeksikan menyumbang 155 miliar dolar AS terhadap PDB Indonesia dan kapabel menambah 3,7 juta lapangan profesi pada tahun 2025, kata Sugeng, dalam acara tersebut. Digital Sugeng, ke depan ada dua sumber pertumbuhan ekonomi baru, yaitu sektor pariwisata dengan 10 Bali Baru dan Digital Economy.
hal ekonomi komputerisasi, masyarakat dapat meningkatkan produktivitas melewati penemuan kreatif dan teknologi. Perkembangan ekonomi komputerisasi juga secara pelan menggantikan ekonomi konvensional. Kita wajib siap untuk menyesuaikan diri dan memanfaatkan secara optimal perkembangan digitalisasi tersebut. Hampir seluruh aspek kehidupan dewasa ini sudah memanfaatkan kemajuan komputerisasi, ujarnya. BI mendukung supaya perkembangan ekonomi komputerisasi dimanfaatkan betul untuk memajukan pelaku UMKM. Mereka dapat diperkuat dengan menjadi e-commerce dengan menjual produknya secara daring. Sugeng, UMKM punya profit secara demografis dan punya kontribusi besar terhadap pembentukan PDB.
Kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional secara nilai maupun volume akan terus meningkat, tambahnya. Sementara di sektor sbobet88 pariwisata dengan 10 Bali Baru siap untuk mendulang devisa dari wisatawan mancanegara yang berkunjung. 10 Destinasi terkini antara lain Danau Toba, Candi Borobudur, Mandalika, Tanjung Lesung, Labuan Bajo, Kepulauan Seribu, Gunung Bromo, Wakatobi, Tanjung Kelayang, dan Pulau Morotai. Pengembangan sektor pariwisata yaitu quick-win dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan untuk mengurangi defisit neraca transaksi berjalan, tambah Sugeng. Sektor pariwisata diukur punya potensi besar menjadi penggagas utama pertumbuhan ekonomi. Arah pengembangan pariwisata ke depan juga komputerisasi tourism. Tujuannya yaitu untuk meningkatkan aksesibilitas isu, promosi secara komputerisasi maupun dukungan fasilitas komputerisasi pariwisata.

Perkembangan Perekonomian Negara Papua Nugini Dari Awal Hingga Kini
Papua Nugini (PNG) memiliki sejarah ekonomi yang unik, dipengaruhi oleh kondisi geografisnya yang sulit, keanekaragaman budayanya, serta sumber daya alam yang melimpah. Sebagai negara kepulauan di Pasifik Selatan, Papua Nugini menghadapi banyak tantangan dalam pembangunan, tetapi juga memiliki potensi besar melalui sumber daya alamnya, termasuk tambang, minyak, gas, dan kehutanan. Berikut adalah perjalanan dan perkembangan ekonomi Papua Nugini dari awal hingga saat ini:
1. Ekonomi Tradisional dan Kolonial (Sebelum 1975)
Sebelum merdeka pada tahun 1975, Papua Nugini memiliki ekonomi yang sangat terdesentralisasi dan tradisional. Penduduk asli Papua Nugini sebagian besar hidup dari pertanian subsisten, berburu, dan menangkap ikan. Barang-barang dagangan seperti kulit kerang, babi, dan tembaga sudah lama menjadi alat tukar dalam perdagangan lokal. Pada masa kolonial, saat berada di bawah administrasi Inggris dan kemudian Australia, ekonomi Papua Nugini mulai bergantung pada komoditas seperti:
- Kopi
- Kakao
- Kopra (daging kelapa yang dikeringkan)
Pada periode ini, sumber daya alam Papua Nugini mulai dieksplorasi lebih lanjut oleh kolonial dan perusahaan asing. Pada 1930-an, penemuan emas di beberapa wilayah, terutama di Wau dan Bulolo, menandai awal industri pertambangan.
2. Kemerdekaan dan Pembangunan Awal (1975 – 1980-an)
Papua Nugini merdeka dari Australia pada 16 September 1975. Setelah kemerdekaan, Papua Nugini berupaya membangun ekonomi modern di tengah-tengah keterbatasan infrastruktur dan fragmentasi geografis yang membuat pembangunan ekonomi menjadi tantangan besar.
Perekonomian negara ini sebagian besar didorong oleh sektor pertanian dan pertambangan. Papua Nugini masih bergantung pada ekspor komoditas pertanian, seperti kopi, kakao, kopra, dan kelapa sawit. Namun, di akhir 1970-an, sektor pertambangan mulai berkembang dengan cepat, terutama setelah penemuan tembaga dan emas dalam jumlah besar.
Tambang tembaga di Bougainville, yang dimulai pada akhir 1960-an, menjadi salah satu tambang terbesar di dunia dan merupakan tulang punggung ekonomi Papua Nugini pada periode awal pasca-kemerdekaan. Namun, ketegangan di sekitar tambang Bougainville kemudian memicu konflik panjang di wilayah tersebut pada akhir 1980-an, yang memengaruhi stabilitas ekonomi negara.
3. Periode 1990-an: Krisis dan Pemulihan
Pada 1990-an, Papua Nugini menghadapi berbagai masalah, termasuk:
- Konflik Bougainville (1988-1998): Konflik separatis di Bougainville yang dipicu oleh ketidakpuasan terhadap pembagian hasil tambang tembaga menyebabkan tambang tersebut ditutup dan merusak ekonomi negara.
- Ketidakstabilan politik dan ekonomi: Papua Nugini mengalami berbagai perubahan kepemimpinan yang tidak stabil, yang menyebabkan ketidakpastian ekonomi.
- Krisis fiskal: Menurunnya pendapatan dari sektor pertambangan dan rendahnya harga komoditas global memperburuk kondisi ekonomi.
Namun, pada akhir 1990-an dan awal 2000-an, Papua Nugini mulai pulih secara bertahap. Pemerintah berhasil merundingkan perdamaian di Bougainville pada 1998, yang menjadi langkah penting menuju stabilitas. Program reformasi ekonomi yang didukung oleh bantuan internasional, termasuk dari Australia dan Bank Dunia, juga mulai diterapkan untuk menstabilkan ekonomi negara ini.
4. Periode 2000-an: Pertumbuhan Berbasis Sumber Daya Alam
Pada awal 2000-an, Papua Nugini mulai menikmati pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil, didorong oleh lonjakan harga komoditas global, terutama di sektor pertambangan dan energi. Penemuan cadangan gas alam cair (LNG) di negara tersebut mengubah arah ekonomi Papua Nugini, menjadikan LNG sebagai salah satu pendorong utama pertumbuhan.
Proyek PNG LNG (Papua New Guinea Liquefied Natural Gas), yang dipimpin oleh perusahaan ExxonMobil, menjadi proyek investasi terbesar dalam sejarah negara tersebut. Proyek ini dimulai pada 2010 dan mulai beroperasi pada 2014, menghasilkan peningkatan signifikan dalam ekspor LNG dan meningkatkan pendapatan pemerintah secara besar-besaran.
Selain LNG, sektor emas dan tembaga tetap menjadi andalan ekonomi Papua Nugini. Tambang emas dan tembaga seperti di Ok Tedi dan Porgera terus menghasilkan pendapatan yang besar bagi negara.
5. Tantangan Infrastruktur dan Ketimpangan
Meskipun Papua Nugini menikmati pertumbuhan ekonomi yang solid, sebagian besar pertumbuhan tersebut terbatas pada sektor formal dan tidak merata di seluruh negara. Sebagian besar penduduk Papua Nugini masih terlibat dalam pertanian subsisten, dan mereka tidak merasakan manfaat langsung dari booming sumber daya alam. Infrastruktur yang buruk, termasuk jalan, listrik, dan telekomunikasi, tetap menjadi hambatan besar bagi pembangunan ekonomi di pedesaan.
Papua Nugini juga menghadapi tingkat korupsi yang tinggi, yang menghambat distribusi kekayaan dari sektor sumber daya alam ke sektor-sektor yang lebih luas dari masyarakat.
6. Pandemi COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi
Pandemi COVID-19 yang melanda dunia pada 2020 turut berdampak besar pada perekonomian Papua Nugini. Aktivitas ekonomi menurun tajam, dan sektor pariwisata yang kecil namun berkembang pesat mengalami penurunan drastis. Selain itu, gangguan dalam rantai pasokan global memengaruhi ekspor sumber daya alam negara ini, sehingga memukul pendapatan negara. Namun, sektor LNG tetap menjadi tulang punggung ekonomi Papua Nugini dan membantu negara tersebut melewati masa krisis.
7. Perekonomian Papua Nugini Saat Ini (2023)
Pada tahun 2023, Papua Nugini terus bergantung pada sektor sumber daya alam seperti LNG, minyak, emas, dan tembaga untuk pertumbuhan ekonominya. Pemerintah berusaha untuk mendorong diversifikasi ekonomi dengan mengembangkan sektor pertanian dan perikanan, serta memperkuat infrastruktur.
Namun, tantangan besar tetap ada:
- Korupsi dan tata kelola pemerintahan yang lemah terus menjadi hambatan bagi pembangunan ekonomi yang inklusif.
- Ketimpangan: Meskipun ada pertumbuhan ekonomi yang signifikan, banyak wilayah di Papua Nugini, terutama pedesaan, masih terisolasi dan tertinggal secara ekonomi.
- Krisis lingkungan: Eksploitasi sumber daya alam sering kali menimbulkan kerusakan lingkungan, seperti penebangan hutan yang tidak terkendali dan pencemaran akibat kegiatan pertambangan.
8. Masa Depan Ekonomi Papua Nugini
Papua Nugini memiliki potensi besar untuk terus berkembang, terutama dengan cadangan gas alam cair dan sumber daya mineral yang besar. Namun, untuk memaksimalkan potensinya, negara ini perlu meningkatkan tata kelola pemerintahan, memperkuat infrastruktur, serta memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat, bukan hanya sektor formal.
Diversifikasi ekonomi, investasi dalam pendidikan, dan peningkatan layanan kesehatan juga akan menjadi kunci dalam pembangunan berkelanjutan Papua Nugini ke depan. Permainan Judi klasik ini memerlukan pemahaman dasar tentang strategi, tetapi masih dapat diakses oleh pemula. Dalam Judi, pemain bertujuan untuk memiliki nilai Judi yang lebih tinggi daripada bandar tanpa melebihi 21. Permainan baccarat casino ini dapat menjadi cara yang menarik bagi pemula untuk membangun kepercayaan diri dan mempelajari pentingnya strategi dalam permainan Agen Baccarat Onlien Kasino Terpercaya.
Kesimpulan
Perkembangan ekonomi Papua Nugini telah mengalami pasang surut, dari ketergantungan pada pertanian subsisten dan ekonomi kolonial, hingga menjadi negara yang bertumpu pada sumber daya alam, khususnya di sektor LNG, emas, dan tembaga. Namun, tantangan besar masih membayangi, termasuk ketidaksetaraan ekonomi, tata kelola yang lemah, dan ketergantungan pada komoditas. Masa depan ekonomi Papua Nugini akan sangat bergantung pada kemampuan pemerintah untuk mengelola sumber daya alamnya secara berkelanjutan dan inklusif.

Infografis Israel Mulai Serbu Lebanon Lewat Darat dan Bombardir Ratusan Rudal Iran ke Tel Aviv
Eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah kian memanas. Terutama saling serang militer Israel dengan kelompok Hizbullah di Lebanon, berlanjutnya gempuran pasukan Negeri Zionis terhadap kelompok Hamas di Jalur Gaza, Palestina, hingga serangan rudal balistik Iran ke Tel Aviv.
Di front Lebanon, misalnya. Pasukan darat Israel bergerak ke selatan Lebanon pada Selasa 1 Oktober 2024. Ini menandai peningkatan signifikan serangan terhadap Hizbullah dan membuka front baru dalam perang selama setahun melawan musuh-musuhnya yang didukung Iran.
Pasukan Pertahanan Israel atau IDF pun merilis pernyataan singkat. Mereka telah memulai “serangan darat terbatas, terlokalisasi, dan terarah” terhadap target-target Hizbullah di Lebanon selatan. Target-target ini terletak di desa-desa yang dekat dengan perbatasan dan menimbulkan ancaman langsung bagi masyarakat Israel di Israel utara,” sebut IDF, dikutip dari AP, Selasa 1 Oktober 2024.
Tak ada kabar tentang berapa lama operasi itu akan berlangsung. Hanya saja, militer Israel menyatakan para prajurit telah berlatih dan mempersiapkan misi itu dalam beberapa bulan terakhir.
Hingga Rabu 2 Oktober 2024, Israel terus maju dalam 2 front, yakni serangan darat ke Lebanon terhadap Hizbullah yang menewaskan 8 tentara IDF serta melancarkan serangan ke Jalur Gaza yang menewaskan puluhan orang, termasuk anak-anak.
Sehari sebelumnya, Israel bersumpah membalas serangan ratusan rudal balistik Iran. Dalam klaimnya, Iran yang mendukung australiafmradio.com Hizbullah dan militan Hamas yang menguasai Jalur Gaza melesakkan 400 rudal ke wilayah Israel, terutama Tel Aviv pada Senin 1 Oktober 2024.
Bagaimana perang pernyataan Israel dengan kelompok Hizbullah terkait front di selatan Lebanon? Bagaimana pula perang pernyataan Israel dengan Iran setelah ratusan rudal balistik dilesakkan ke Tel Aviv? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini: